Pendahuluan
Latar belakang :
Saya memilih materi ini,
karena komunikasi selalu digunakan dikalangan sosial seperti kita. Tentunya kita
berkomunikasi dengan orang tua, teman maupun partner. Komunikasi itu penting
adanya, apalagi didalam organisasi komunikasi sangatlah penting. Tanpa komunikasi
kegiatan yang kita lakukan tidak mungkin berjalan seperti sekarang, komunikasi
itu mendekatkan yang jauh. Contohnya keluarga kita yang berada dikampung/diluar
negeri dengan cara berkomunkasi via telephon atau via pos surat kita dapat
mengetahui kabar mereka. Maka dari itu saya akan ulas lebih jauh lagi tentang
komunikasi ini dalam pembahasan.
Teori :
Menurut
Onong Uchjana Effendy komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).
Berikut teori-teori yang mendukung pernyataan Onong Uchjana Effendy akan saya
bahas didalam pembahasan.
Pembahasan/Isi
Teori-teori yang mendukung:
- Raymond Ross
Komunikasi
adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa
agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa
dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
- Gerald
R. Miller
Komunikasi
terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar
untuk memengaruhi perilaku mereka.
- Everett
M. Rogers
Komunikasi
adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak
penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
- Carl.
I Hovland
Komunikasi
adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan
(biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.
- New
Comb
Komunikasi
adalah transmisi informasi yang
terdiri dari rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima.
- Bernard
Barelson & Garry A. Steiner
Komunikasi
adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya
dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.
- Colin Cherry
Komunikasi adalah proses
dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan
bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus
rangsangan dan pembangkitan balasannya.
- William J.Seller
William
J.Seller mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana simbol verbal dan
nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.
Isi
:
Pengertian
Komunikasi
Proses penyampaian
pesan, informasi yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih atau antara komunikator
dengan komunikan secara verbal maupun non verbal.
Unsur
Komunikasi
a. Lingkungan komunikasi
Lingkungan (konteks) komunikasi memiliki 3 (tiga) komponen penting yaitu :
1. Fisik
2. Sosial-psikoilogis
a. Lingkungan komunikasi
Lingkungan (konteks) komunikasi memiliki 3 (tiga) komponen penting yaitu :
1. Fisik
2. Sosial-psikoilogis
3. Temporal
(waktu)
Ketiga
komponen komuniasi tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya,
masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi.
b. Enkoding-Dekoding
Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Jadi, kita melakukan enkoding.
Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding). Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan dekoding.
c. Sumber Penerima
Sumber penerima sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (komunikator) kaligus penerima (komunikan). Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau memberikan isyarat tubuh. Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca, membaui, dan sebagainya.
d. Kompetensi Komunikasi
Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain). Pengetabuan tentang tatacara perilaku nonverbal (misalnya kepatutan sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan fisik) juga merupakan bagian dari kompetensi komunikasi.
e. Umpan Balik/ Feed Back
Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat berasal dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain dalam kedua arah adalah umpan balik. Bila anda menyampaikan pesan misalnya, dengan cara berbicara kepada orang lain anda juga mendengar diri anda sendiri. Artinya, anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri. Anda mendengar apa yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda, anda melihat apa yang anda tulis..
f. Gangguan
Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan. Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima.
Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara), psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah mengartikan makna
b. Enkoding-Dekoding
Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Jadi, kita melakukan enkoding.
Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding). Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan dekoding.
c. Sumber Penerima
Sumber penerima sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (komunikator) kaligus penerima (komunikan). Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau memberikan isyarat tubuh. Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca, membaui, dan sebagainya.
d. Kompetensi Komunikasi
Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain). Pengetabuan tentang tatacara perilaku nonverbal (misalnya kepatutan sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan fisik) juga merupakan bagian dari kompetensi komunikasi.
e. Umpan Balik/ Feed Back
Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat berasal dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain dalam kedua arah adalah umpan balik. Bila anda menyampaikan pesan misalnya, dengan cara berbicara kepada orang lain anda juga mendengar diri anda sendiri. Artinya, anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri. Anda mendengar apa yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda, anda melihat apa yang anda tulis..
f. Gangguan
Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan. Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima.
Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara), psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah mengartikan makna
g. Saluran
Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh, dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita juga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara visual (saluran visual). Kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori). Seringkali kita saling menyentuh, ini pun komunikasi (saluran taktil).
h. Pesan
Pesan dalam komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita. Walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara nonverbal (tanpa kata). Sebagai contoh, busana yang kita kenakan, seperti juga cara kita berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dan. tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita ungkapkan dalam melakukan komunikasi.
Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh, dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita juga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara visual (saluran visual). Kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori). Seringkali kita saling menyentuh, ini pun komunikasi (saluran taktil).
h. Pesan
Pesan dalam komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita. Walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara nonverbal (tanpa kata). Sebagai contoh, busana yang kita kenakan, seperti juga cara kita berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dan. tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita ungkapkan dalam melakukan komunikasi.
Bagaimana menyalurkan
ide komunikasi
- Ide (gagasan) => Si
Sender
- Perumusan
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
- Penyaluran (Transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
- Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
- Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
- Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Hambatan Komunikasi
HAMBATAN
SEMANTIK DALAM PROSES KOMUNIKASI
Semantik adalah pengetahuan tentang
pengertian atau makna kata (denotatif). Jadi hambatan semantik adalah hambatan
mengenai bahasa, baik bahasa yang digunakan oleh komunikator, maupun komunikan.
Hambatan semantik dibagi menjadi 3,
diantaranya:
- Salah
pengucapan kata atau istilah karena terlalu cepat berbicara.
contoh: partisipasi menjadi
partisisapi
- Adanya
perbedaan makna dan pengertian pada kata-kata yang pengucapannya sama
Contoh: bujang (Sunda: sudah;
Sumatera: anak laki-laki)
- Adanya
pengertian konotatif
Contoh: secara denotative, semua
setuju bahwa anjing adalah binatang berbulu, berkaki empat. Sedangkan secara
konotatif, banyak orang menganggap anjing sebagai binatang piaraan yang setia,
bersahabat dan panjang ingatan.
HAMBATAN PSIKOLOGIS DALAM PROSES
KOMUNIKASI
Disebut sebagai hambatan psikologis
karena hambatan-hambatan tersebut merupakan unsur-unsur dari kegiatan psikis
manusia.
Hambatan psikologi dibagi menjadi 4
:
- Perbedaan
kepentingan atau interest
- Prasangka
- Stereotip
- Motivasi
Motif dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
- Motif
Tunggal
Contoh: Motif seseorang menonton
acara “Seputar Indonesia” yang disiarkan RCTI adalah untuk memperoleh
informasi.
- Motif
Bergabung
Contoh: (kasus yang sama dengan
motif tunggal) tetapi bagi orang lain motif menonton televisi adalah untuk
memperolh informasi sekaligus mengisi waktu luang.
Klasifikasi Komunikasi
Dalam Organisasi
1.
Dari segi
sifatnya
a.
Komunikasi Lisan
b.
Komunikasi Tertulis
c.
Komunikasi Verbal
d.
Komunikasi Non Verbal
Klasifikasi Komunikasi Dalam Organisasi
2. Dari segi arahnya
2. Dari segi arahnya
a.
Komunikasi Ke atas
b. Komunikasi
Ke bawah
c. Komunikasi
Diagonal Keatas
d. Komunikasi
Diagonal Kebawah
e. Komunikasi
Horizontal
f. Komunikasi
Satu Arah
g. Komunikasi
Dua Arah
Klasifikasi Komunikasi Dalam Organisasi
3.
Dari segi lawannya
a. Komunikasi Satu Lawan Satu
b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
c. Kelompok Lawan Kelompok
b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
c. Kelompok Lawan Kelompok
Klasifikasi Komunikasi
Dalam Organisasi
4. Menurut Keresmiannya :
a. Komunikasi Formal
b. Komunikasi Informal
b. Komunikasi Informal
Kesimpulan
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses
yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa?
dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with
what effect?) . komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku,
baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media). Jadi
komunikasi penting adanya dikalangan organisasi.
Sumber Bacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar